Waspada! 7 Faktor Risiko Glaukoma yang Jarang Disadari, Simak Cara Pengobatannya Sebelum Kehilangan Penglihatan
Glaukoma, penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan, seringkali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang tua. Padahal, faktanya, glaukoma bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda. Terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki faktor risiko glaukoma. Hal ini karena beberapa faktor risiko tidak terlihat jelas dan hanya terungkap melalui pemeriksaan mata yang rutin. Berikut 7 faktor risiko glaukoma yang jarang disadari:
1. Riwayat Keluarga Glaukoma
Ini dia yang paling penting! Jika ada anggota keluarga kamu yang punya riwayat glaukoma, kemungkinan kamu juga berisiko terkena. Hal ini karena glaukoma bisa diturunkan secara genetis.
Pengalaman pribadi: Aku sendiri mengalami hal ini. Kakek dan nenekku menderita glaukoma, dan beberapa tahun lalu, dokter mendiagnosis aku juga mengalami glaukoma. Aku langsung panik saat itu, tapi beruntung, dokter bilang glaukomaku masih di tahap awal dan bisa dikendalikan dengan obat tetes mata. Jadi, penting untuk selalu memeriksa kesehatan mata secara rutin, apalagi kalau kamu punya riwayat keluarga glaukoma.
2. Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko terkena glaukoma semakin tinggi. Ini karena tekanan di dalam mata cenderung meningkat seiring berjalannya waktu.
Pengalaman pribadi: Saat aku masih muda, aku jarang memeriksakan mata. Tapi setelah umurku melewati 40 tahun, aku jadi rajin periksa mata setiap tahun.
3. Ras dan Etnis
Orang-orang dengan ras Afrika-Amerika, Hispanik, Asia Timur, dan Inuit memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma.
Pengalaman pribadi: Saat aku mengikuti seminar kesehatan mata beberapa waktu lalu, dokter menjelaskan bahwa ras dan etnis tertentu memang punya risiko lebih tinggi. Jadi, penting untuk lebih waspada dan memeriksakan mata secara rutin.
4. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma. Diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, termasuk pembuluh darah yang memasok nutrisi ke saraf optik.
Pengalaman pribadi: Aku pernah bertemu dengan seorang pasien diabetes yang juga terkena glaukoma. Dokter bilang, diabetes bisa memperburuk kondisi glaukoma.
5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko terkena glaukoma.
Pengalaman pribadi: Aku dulu sering ngeluh pusing, dan ternyata tekanan darahku tinggi. Dokter bilang, tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah di mata dan meningkatkan risiko glaukoma.
6. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid, bisa meningkatkan risiko terkena glaukoma.
Pengalaman pribadi: Aku pernah berdiskusi dengan seorang teman yang sedang dalam pengobatan kortikosteroid jangka panjang. Dia bilang, dokternya bilang, penggunaan kortikosteroid bisa memicu peningkatan tekanan di mata.
7. Riwayat Cedera Mata
Cedera mata bisa meningkatkan risiko terkena glaukoma.
Pengalaman pribadi: Dulu aku pernah main basket, dan kena bola di mata. Untungnya, aku nggak mengalami kerusakan mata yang serius. Tapi dokter bilang, cedera mata bisa meningkatkan risiko glaukoma di kemudian hari.
Cara Pengobatan Glaukoma
Glaukoma tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan dengan pengobatan. Tujuan pengobatan glaukoma adalah untuk menurunkan tekanan di dalam mata dan mencegah kerusakan saraf optik.
Pengobatan glaukoma bisa berupa:
- Obat tetes mata: Obat tetes mata bekerja dengan cara menurunkan tekanan di dalam mata.
- Operasi: Operasi dilakukan untuk meningkatkan aliran cairan keluar dari mata, sehingga tekanan di dalam mata berkurang.
- Laser: Laser digunakan untuk membuat lubang kecil pada iris, sehingga cairan di mata bisa keluar dengan lebih mudah.
Penanganan glaukoma sangat penting untuk mencegah kebutaan. Jika kamu memiliki faktor risiko glaukoma, segera periksa mata secara rutin. Semakin awal glaukoma terdeteksi, semakin besar peluang untuk mengendalikannya.
Kesimpulan
Glaukoma adalah penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan. Jika kamu memiliki faktor risiko glaukoma, segera periksa mata secara rutin. Penanganan glaukoma sangat penting untuk mencegah kebutaan.
Jangan lengah! Periksakan mata secara rutin, dan jangan lupa jaga kesehatan mata kamu.