Rupiah Terjun Bebas! Pernyataan "Hawkish" Jadi Biang Kerok Melemahnya Kurs Selasa
Wah, kalian tau ga sih, Rupiah lagi ambruk nih! Kemarin, Selasa, Rupiah anjlok ke level terendah dalam hampir dua bulan. Kok bisa sih? Ternyata, biang keroknya adalah pernyataan “hawkish” dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
Jadi, gini. Federal Reserve, kayaknya serius banget nih mau terus naikkan suku bunga. Kenapa? Soalnya inflasi di Amerika Serikat masih tinggi, meskipun sudah mulai turun. Nah, saat suku bunga di Amerika Serikat naik, otomatis investasi di sana jadi lebih menarik. Alhasil, investor asing ngacir dari Indonesia, dan menjual aset mereka, termasuk Rupiah.
Coba bayangin, saham-saham di Indonesia, bond, dan aset lainnya, dijual paksa. Otomatis, permintaan Rupiah jadi turun drastis, dan nilai tukar Rupiah pun ikut merosot.
Singkat cerita, Rupiah melemah terhadap Dolar Amerika Serikat mencapai 15.200 per dolar. Wah, udah lama banget tuh Rupiah nggak nyentuh level segitu.
Tapi, tenang dulu, jangan panik. Ini masih wajar sih, soalnya masih banyak faktor lain yang memengaruhi nilai tukar Rupiah. Cuma, ini menjadi alarm buat kita semua. Jangan sampai kita panik dan malah ikut-ikutan jual Rupiah.
Sebenarnya, ada banyak cara lho buat kita “nyiasati” melemahnya Rupiah. Salah satunya adalah dengan mengelola keuangan dengan bijak. Ingat, yang terpenting adalah kita bisa tetap mempertahankan kekuatan ekonomi di tengah gejolak nilai tukar.
Kalo kalian punya tips atau saran lain, yuk share di kolom komentar. Jangan lupa untuk selalu update info terkini, ya!