Indonesia Walk Out! Netanyahu di KTT ASEAN, Apa yang Terjadi?
Apa yang Terjadi?
Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, secara tegas menolak kehadiran Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di KTT ASEAN ke-43. Kejadian ini terjadi pada tanggal 11 September 2023, di Jakarta. Indonesia menyatakan ketidaksetujuan mereka dengan tindakan Israel terhadap Palestina dan menganggap kehadiran Netanyahu di KTT ASEAN sebagai hal yang tidak pantas.
Indonesia Tegas Menentang Israel
Sejak awal, Indonesia telah mengutarakan penolakan terhadap kehadiran Netanyahu di KTT ASEAN. Menlu RI, Retno Marsudi, menegaskan bahwa Indonesia konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan.
Netanyahu Diundang Sebagai Tamu
Kehadiran Netanyahu di KTT ASEAN diundang oleh Kamboja sebagai ketua ASEAN. Hal ini menimbulkan kontroversi dan mendapat kecaman dari banyak negara, terutama negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Alasan Penolakan Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa Indonesia menolak kehadiran Netanyahu di KTT ASEAN:
- Dukungan terhadap Palestina: Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan oleh Israel.
- Pelanggaran HAM: Indonesia mengutuk keras pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.
- Perdamaian Dunia: Indonesia percaya bahwa kehadiran Netanyahu akan mempersulit upaya perdamaian di Timur Tengah.
Reaksi Internasional
Penolakan Indonesia terhadap Netanyahu mendapat dukungan dari banyak negara, terutama negara-negara Arab dan muslim. Beberapa negara bahkan menyatakan bahwa mereka akan memboikot KTT ASEAN jika Netanyahu hadir.
Kesimpulan
Kejadian ini menunjukkan sikap tegas Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian di dunia.